Pemuda Sukses Indonesia
1.Reza Nurhilman
Reza Nurhilman
Bagi yang belum mengenal nama ini, mungkin Anda lebih mengenal “kripik
setan” Maicih. Ya, Reza Nurhilman adalah nama pemuda yang berada di
belakang produk keripik singkong ekstra pedas yang populer itu. Reza
memulai bisnis keripik singkong ini pada pertengahan 2010 seorang diri
saat berusia 23 tahun dengan modal awal 15 juta rupiah. Untuk bisnisnya
ini, ia menggandeng satu produsen keripik lokal di Bandung.
Reza
mengawali bisnisnya ini dengan melakukan pemasaran sederhana, yakni
melalui platform media sosial, Twitter, sebelum mengembangkan sayap
dengan menerapkan sistem keagenan yang menggunakan istilah Jenderal agar
produknya bisa menggapai konsumen yang lebih luas. Para Jenderal ini
memasarkan produknya dengan cara berkeliling atau nomaden.
Pemuda kelahiran Bandung 28 tahun yang lalu ini mengaku kunci kesuksesannya terletak pada cara berpikirnya yang out of the box,
yaitu dengan tidak membuka toko seperti kebanyakan penjual sehingga
membuat produknya eksklusif. Melalui Twitter, para jenderal memberitahu
informasi lokasi penjualan setiap harinya. Cara pemasaran yang cukup
unik ini terbukti berhasil mengangkat nama Maicih di dunia maya. Baru
setengah tahun saja, omzet Maicih bisa mencapai Rp7 miliar per bulan. Angka yang fantastis, bukan?
2.Gibran Rakabuming
Gibran Rakabuming
Saat
ini nama Gibran Rakabuming mungkin sudah dikenal oleh hampir seluruh
masyarakat Indonesia, di luar fakta bahwa ayahnya, Joko Widodo, adalah
seorang presiden negara republik Indonesia. Gibran adalah pemilik sebuah
bisnis di bidang catering dan wedding organizer dengan nama Chili Pari.
Sebelum
menjabat menjadi Walikota Solo, kemudian Gubernur DKI jakarta, dan
akhirnya Presiden RI, ayahnya, Joko Widodo merupakan pengusaha mebel.
Namun, Gibran memilih untuk merintis usaha sendiri tanpa campur tangan
ayahnya. Ia memulai usahanya dengan mengajukan pinjaman ke bank untuk
modal. Meski sempat ditolak beberapa kali, akhirnya ia mendapatkan
persetujuan dari salah satu bank dan dengan modal pinjaman tersebut ia
pun memulai Chili Pari dengan melayani pesanan partai kecil. Berkat
kemampuan dan keuletannya sendiri, sekarang Chili Pari sudah banyak
menangani order besar dengan jumlah tamu hingga ribuan orang dan usaha
Gibran pun semakin berkembang.
3.Nicholas Kurniawan
Nicholas Kurniawan
Nama
Nicholas Kurniawan mungkin belum terlalu familiar di telinga Anda,
namun saat ini di usianya yang masih sangat belia, 20 tahun, ia sudah
sukses menjadi eksportir ikan hias termuda di Indonesia. Semua berawal
dari kondisi keluarganya yang terpuruk dan terlilit utang, dan Nicholas
pun berniat untuk mengubah nasibnya. Sempat mencoba berbagai bisnis
mulai dari asuransi, makanan, MLM, dan mainan, jatuh bangun dan bahkan
sempat tidak naik kelas saat kelas 2 SMA, ia mulai bangkit kembali dan
mencoba peruntungannya dengan menjual ikan hias secara online melalui
situs Kaskus. Meski sempat beberapa kali ditipu oleh calon pembeli,
bisnis ikan hias Nicholas kini sudah menjangkau luar negeri dan dalam
sebulan omzetnya bisa mencapai lebih dari Rp100 juta.
4.Hamzah Izzulhaq
Hamzah Izzulhaq
Pemuda
kelahiran 1993 ini sudah membuktikan diri sebagai pengusaha muda yang
sukses. Sejak kecil, ia sudah terlihat memiliki bakat berbisnis, yakni
dengan berjualan kelereng, petasan, hingga koran. Ia juga pernah menjadi
tukang parkir dan ojek payung. Saat tengah mengikuti seminar bisnis
pelajar ketika masih duduk di bangku SMA, Hamzah ditawari usaha waralaba
bimbingan belajar oleh seorang pemuda yang juga masih muda namun sudah
memiliki bimbingan belajar dengan 44 cabang. Dengan bermodal uang Rp5
juta dan pinjaman Rp70 juta dari ayahnya, ia membeli salah satu cabang
yang kebetulan ditawarkan untuk diambilalih seharga Rp175 juta. Sisanya
yang sebesar Rp100 juta dibayar dengan dicicil dari keuntungan setiap
semester. Usahanya itu semakin berkembang, dan kini Hamzah sudah
memiliki 3 lisensi waralaba bimbel dengan jumlah siswa di atas 200 orang
setiap semester. Sejak akhir 2011, bisnis Hamzah telah resmi berbadan
hukum dengan nama CV Hamasa Indonesia. Pemuda 22 tahun ini menjabat
sebagai direktur utama.
5.Yasa Singgih
Yasa Singgih
Terlahir
dari keluarga biasa-biasa saja, anak kelahiran 1995 ini memutuskan
untuk terjun ke dunia bisnis sejak sangat belia. Sejak berusia 15 tahun,
setelah ayahnya terkena serangan jantung dan harus dioperasi, ia mulai
mencari uang sendiri dengan menjadi pembawa acara di berbagai acara
ulang tahun dan musik. Selain itu, masih di usia yang sama, ia mulai
berbisnis online dengan menjual lampu hias, namun tidak bertahan lama
karena persoalan pemasok. Setahun kemudian, di usia 16 tahun, Yasa
beralih ke bisnis mode. Sempat jatuh bangun dan diremehkan orang, hingga
rugi ratusan juta rupiah dari berbagai bisnis, sebelum akhirnya ia
berhasil membangun brand pakaian sendiri dengan mengusung nama
Mens Republic. Selain itu, ia juga mengelola usaha konsultasi manajemen
bernama MS Consulting serta kompleks perumahan dalam bentuk kavling
tanah di Bogor.